Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, kembali membuat langkah signifikan dalam perombakan jajaran direksi di Angkasa Pura. Kali ini, Angkasa Pura menjadi sorotan setelah Erick melakukan perombakan besar-besaran terhadap jajaran direksi perusahaan yang mengelola bandara-bandara di Indonesia tersebut. Langkah ini menjadi salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kinerja dan daya saing Angkasa Pura di tengah persaingan industri penerbangan yang semakin ketat.
Perombakan untuk Meningkatkan Kinerja
Erick Thohir menyatakan bahwa perombakan direksi ini bertujuan untuk memperkuat fondasi manajemen Angkasa Pura agar dapat bersaing dengan lebih baik, baik di pasar domestik maupun internasional. Beberapa posisi penting mengalami perubahan, dengan fokus pada peningkatan efektivitas operasional, inovasi, dan pelayanan publik. Angkasa Pura sebagai pengelola bandara-bandara di Indonesia, memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di sektor pariwisata dan transportasi.
Dalam pernyataannya, Erick Thohir menekankan pentingnya regenerasi dan inovasi dalam tubuh perusahaan. “Perubahan adalah kunci untuk bertahan dan beradaptasi di era yang semakin dinamis. Kita butuh tim yang bisa bekerja lebih cepat, lebih adaptif, dan mampu menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya. Ini bukan pertama kalinya Erick Thohir melakukan perombakan di BUMN, sebelumnya ia juga telah melakukan perubahan di sejumlah perusahaan lain, termasuk PT Garuda Indonesia dan Pertamina.
Sosok-Sosok Baru dalam Direksi Angkasa Pura
Perombakan jajaran direksi Angkasa Pura ini melibatkan beberapa tokoh yang telah memiliki pengalaman luas di industri penerbangan dan manajemen infrastruktur. Salah satu yang menjadi sorotan adalah hadirnya sosok profesional yang memiliki rekam jejak kuat dalam manajemen bandara.
Seperti banyak perusahaan lain di sektor transportasi, Angkasa Pura menghadapi tantangan berat akibat pandemi COVID-19. Penurunan jumlah penumpang pesawat serta pembatasan perjalanan berdampak signifikan pada pendapatan perusahaan. Dalam situasi ini, peran direksi menjadi krusial untuk membawa perusahaan keluar dari krisis. Oleh karena itu, Erick Thohir menilai perlu adanya penyegaran di tubuh manajemen untuk memulihkan dan bahkan memperkuat posisi Angkasa Pura di pasar.
Selain itu, Erick Thohir juga menekankan pentingnya kolaborasi antara direksi baru dan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah, untuk memastikan pengembangan bandara di Indonesia berjalan sesuai rencana. Persaingan dengan bandara internasional di kawasan Asia Tenggara menuntut perusahaan untuk terus berinovasi, baik dari segi pelayanan maupun teknologi.
Dampak Perombakan Terhadap Kinerja Angkasa Pura
Perombakan direksi ini diharapkan mampu membawa dampak positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Angkasa Pura. Dengan kepemimpinan baru, perusahaan ini diharapkan mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menyesuaikan diri dengan dinamika pasar yang terus berubah. Pengelolaan bandara yang lebih efisien dan inovatif akan menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan masa depan.Erick Thohir juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman pengguna bandara, mulai dari proses check-in hingga layanan imigrasi dan keamanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Angkasa Pura telah mulai mengadopsi teknologi berbasis digital di sejumlah bandara, namun hal ini masih perlu ditingkatkan. “Inovasi teknologi menjadi elemen penting dalam meningkatkan daya saing. Kita harus bisa menghadirkan layanan yang modern dan memudahkan para pengguna bandara,” jelas Erick. Dengan direksi baru, perusahaan diharapkan lebih agresif dalam mengimplementasikan solusi digital yang relevan.
Fokus pada Pengembangan Infrastruktur dan Pelayanan
Erick juga sering kali menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi di era modern ini. Pembangunan dan peningkatan kapasitas beberapa bandara di Indonesia menjadi salah satu prioritas utama. Selain itu, kualitas pelayanan juga menjadi perhatian utama. Bandara bukan hanya sekadar tempat transit bagi penumpang, tetapi juga menjadi cerminan dari citra sebuah negara. Oleh karena itu, Erick Thohir menekankan pentingnya peningkatan layanan yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah terhadap penumpang.
Beberapa posisi strategis yang mengalami perubahan antara lain Direktur Utama, Direktur Operasional, dan Direktur Keuangan.Langkah Erick Thohir dalam merombak direksi Angkasa Pura bukanlah langkah pertama dalam upaya transformasi BUMN di Indonesia. Sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick telah melakukan berbagai perombakan dan restrukturisasi di berbagai perusahaan milik negara. Tujuannya jelas, yaitu untuk meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas di lingkungan BUMN.
Harapan untuk Masa Depan
Salah satunya adalah bagaimana mereka dapat meningkatkan pendapatan perusahaan di tengah kondisi industri penerbangan yang masih belum sepenuhnya pulih. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal kebanggaan bangsa,” kata Erick Thohir.
Direksi baru juga harus mampu menjaga keseimbangan antara pengembangan bisnis dan pelayanan kepada penumpang. Melalui berbagai langkah strategis, termasuk perombakan direksi, Angkasa Pura siap menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
Meta Deskripsi
Erick Thohir kembali merombak jajaran direksi Angkasa Pura guna meningkatkan kinerja perusahaan di industri aviasi. Perubahan ini bertujuan untuk menghadapi tantangan baru dan meningkatkan efisiensi operasional.