Cheikhou Kouyaté: Si Tank Multiguna dari Senegal yang Bisa Jadi Gelandang, Bek, atau Apa Aja yang Dibutuhin

Lo tahu pemain yang gak pernah jadi bintang utama di highlight, tapi tiap minggu main 90 menit penuh, duel udara menang terus, dan jadi sabuk pengaman tim?

Itulah Cheikhou Kouyaté.

Kalau lo nonton Premier League dari era 2010-an sampai sekarang, nama ini pasti gak asing — dari West Ham, Palace, sampai Nottingham Forest.

Tipe pemain “taruh gue di mana aja, asal tim aman.”

Dia gak cuma kuat secara fisik, tapi juga punya mindset 100% buat tim.

Yuk, kita ulik cerita karier si tank serba guna ini dari Dakar sampai Premier League.


Lahir di Senegal, Dibentuk di Belgia

Cheikhou Kouyaté lahir di Dakar, Senegal pada 21 Desember 1989. Dari kecil udah kelihatan bakatnya sebagai pemain bertahan — kuat, panjang, cepat, dan gak takut kontak fisik.

Umur 15, dia dibawa ke Belgia dan masuk akademi RWDM Brussels, sebelum akhirnya direkrut oleh raksasa Belgia: Anderlecht.

Di sinilah karier profesionalnya benar-benar mulai naik.


Anderlecht: Juara Liga dan Muncul di Liga Champions

Kouyaté main di Anderlecht dari 2008 sampai 2014. Selama di sana, dia:

  • Jadi starter reguler
  • Menang 4 gelar Liga Belgia
  • Main di Liga Champions
  • Bikin reputasi sebagai gelandang bertahan/bek tengah yang gak ribet tapi efisien

Dia udah jadi incaran klub-klub Eropa. Tapi yang paling serius? West Ham United.

Dan di sinilah dia mulai jadi nama langganan di Premier League.


West Ham: Jadi Gelandang Keras yang Susah Digeser

Tahun 2014, Kouyaté gabung West Ham dan langsung jadi pilihan utama.

  • Main sebagai gelandang bertahan
  • Kadang turun ke posisi bek tengah
  • Kuat duel udara
  • Punya lari panjang yang ngagetin buat ukuran pemain tinggi besar

Selama 4 musim lebih di West Ham:

  • Lebih dari 120 penampilan
  • Jadi figur penting era Slaven Bilić
  • Dikenal karena stamina dan kerja keras
  • Sering jadi penyelamat saat tim kepepet

Bahkan fans Hammers suka bilang:

“Kalo lagi butuh pemain buat nutup ruang, tinggal panggil Kouyaté.”


Crystal Palace: Lanjut di Premier League, Lanjut Jadi Tembok

Tahun 2018, Kouyaté pindah ke Crystal Palace. Dan lo tau gimana Palace? Klub ini suka pemain tangguh yang kerja keras, gak banyak gaya, tapi berdampak.

Di Palace:

  • Jadi pivot utama di tengah
  • Kadang jadi bek tengah darurat saat ada yang cedera
  • Partner solid bareng Luka Milivojević dan McArthur
  • Dikenal karena intercept dan tekel bersihnya

Gaya mainnya? No-nonsense.
Nggak neko-neko, gak fancy. Tapi kerjaannya beres.

Lo bisa naruh dia lawan tim mana aja, dan dia tetap bisa ngikutin tempo.


Nottingham Forest: Pengalaman Veteran Buat Tim Promosi

Musim 2022/23, Kouyaté gabung Nottingham Forest — tim yang baru promosi tapi agresif di bursa transfer.

Tujuannya jelas:

  • Tambah pengalaman di ruang ganti
  • Bawa mentalitas Premier League
  • Jadi alternatif serbaguna di tengah atau belakang

Meskipun usia udah masuk 30-an, Kouyaté tetap relevan. Dia masih punya:

  • Stamina
  • Power
  • Insting defensif
  • Mental juang khas pemain Afrika

Dan ya, dia gak datang buat gaya, tapi buat bantu tim tetap hidup di EPL.


Gaya Main: Fisik Monster, IQ Bagus, Tapi Gak Cari Panggung

Kouyaté itu gelandang bertahan klasik plus tambahan versatility.

Ciri khasnya:

  • Postur 1,89m tapi lincah
  • Jago duel udara
  • Pintar nutup ruang di transisi
  • Gak suka bawa bola lama — main cepat dan simple
  • Bisa lepas dari pressing pakai body feint dan satu-dua sentuhan

Dan yang keren, dia bisa main di 3-4 posisi tanpa panik:

  • Defensive Midfield
  • Central Midfield
  • Centre-Back
  • Kadang Right-Back (darurat)

Lo bisa bilang dia itu Swiss Army Knife di sepak bola.


Timnas Senegal: Pahlawan Tanpa Spotlight

Kouyaté juga punya karier internasional gokil bareng Senegal.

  • Lebih dari 85 caps
  • Debut sejak 2012
  • Tampil di Piala Dunia 2018 & 2022
  • Juara Piala Afrika 2021 — sejarah pertama buat Senegal

Meski gak selalu starter utama, dia selalu jadi bagian penting di skuad karena:

  • Mentalitas
  • Leadership
  • Fleksibilitas
  • Pengalaman

Dan dia gak pernah komplain. Dikasih main atau nggak, dia selalu siap.


Karakter: Tenang, Dewasa, dan Respek Banget

Di luar lapangan, Kouyaté dikenal sebagai:

  • Sosok low-profile
  • Gak pernah bikin drama
  • Selalu hadir buat tim
  • Dihormati rekan-rekan muda

Dia juga pernah bilang:

“Gue main bukan buat sorotan. Gue main buat bantu tim.”

Dan itu keliatan banget dari gaya hidup dan cara dia handle media.

Lo gak bakal nemu dia pamer jam tangan atau mobil di Instagram. Dia sibuk jaga kondisi dan bantu tim bertahan.


Statistik Singkat:

  • West Ham: 129 penampilan | 12 gol
  • Crystal Palace: 129 penampilan | 2 gol
  • Nottingham Forest: Masih aktif
  • Senegal: 85+ caps | Juara Piala Afrika
  • Posisi: Gelandang bertahan / Bek tengah
  • Kekuatan utama: Fisik, duel udara, mobilitas

Penutup: Kouyaté, Si Tank Serbaguna yang Gak Butuh Validasi

Cheikhou Kouyaté bukan pemain yang bakal dapet Ballon d’Or. Tapi lo tanya ke pelatih mana pun di Premier League, mereka bakal jawab:

“Kalau ada Kouyaté di skuad, gue bisa tidur lebih nyenyak.”

Dia bukan buat hiasan. Dia fondasi.
Bukan buat gaya, tapi buat bertahan dan stabilin tim.

Dan di sepak bola level atas, pemain kayak Kouyaté itu emas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *